KH. Mohammad Nasih Aschal, Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil: Dari Barakah Menuju Peradaban Ilmu

iaisyaichona.ac.id — Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 78 Tahun 2025, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2025, ditandatangani oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Moh. Cholil Bangkalan telah resmi beralih bentuk menjadi Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil.

Menyambut momen bahagia ini, civitas akademik IAI Syaichona Mohammad Cholil melaksanakan acara seremonal berupa tasyakuran dan sekaligus stadium general berupa ngaji kitab Hadis Arbain Nawawi bersama Khadimul Ma’had Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, RKH. Fakhruddin Aschal. Selasa (11/02/25). Kegiatan tersebut bertempat di Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan yang dihadiri oleh seluruh Dosen dan Mahasiswa serta Lora Muhammad Iskandar Dzulqornain dan Ketua Senat IAI Syaichona Mohammad Cholil, RKH. Mohammad Nasih Aschal, M.Pd.

Bacaan Lainnya

Dalam sesi terakhir, Kiai Nasih dengan penuh ketulusan mengungkapkan isi hatinya kepada kita semua. Beliau berbicara bukan hanya sebagai seorang pemimpin, tetapi juga sebagai seorang yang merawat mimpi dan harapan bagi masa depan lembaga ini. Dengan penuh syukur, beliau menyampaikan betapa besar kebahagiaan dan tanggung jawab yang menyertai perubahan bentuk menjadi Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil. Ini bukan sekadar perubahan nama atau status kelembagaan, tetapi sebuah langkah besar menuju peradaban ilmu yang lebih maju.

Saat saya berada di Masjidil Haram, Makkah, saya menerima kabar gembira tentang terbitnya SK Institut. Rasa syukur yang mendalam menyelimuti hati saya, hingga tanpa terasa air mata mengalir dan saya tersungkur dalam sujud syukur kepada Allah SWT. Ini adalah momen yang telah lama dinantikan, sebuah pencapaian yang menjadi harapan banyak pihak.

Namun, bersamaan dengan rasa bahagia ini, saya juga menyadari bahwa tanggung jawab yang diemban semakin besar. Transformasi menjadi institut bukan hanya sekadar perubahan status, tetapi juga membawa konsekuensi yang lebih berat dalam hal pengelolaan dan pengembangan kampus. Oleh karena itu, saya ingin membagikan tanggung jawab besar ini kepada seluruh pecinta dan pengikut Syaikhona Mohammad Kholil, karena Institut Syaichona Mohammad Cholil adalah bukti nyata dari keberkahan dan keteladanan beliau. Semoga kita semua mendapatkan limpahan barakah dari beliau.

Saya sangat mengapresiasi semangat para dosen yang telah berkontribusi dengan penuh dedikasi. Semangat ini harus menjadi modal utama dalam membangun masa depan Institut Syaichona Mohammad Cholil. Untuk itu, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pimpinan, dosen, dan mahasiswa yang telah turut berperan dalam perjalanan panjang ini. Harapan saya, seluruh mahasiswa merasa nyaman dan betah dalam menuntut ilmu di kampus ini, sehingga mereka dapat berkembang secara akademik dan spiritual dengan optimal.

Kita tidak bisa menutup mata terhadap realitas pendidikan di Madura, khususnya di Bangkalan, yang masih menghadapi tantangan besar. Tingkat lulusan sarjana di daerah ini tergolong rendah, dan angka putus kuliah masih cukup tinggi. Oleh karena itu, perubahan status menjadi institut harus kita respons dengan baik dan optimisme yang tinggi. Transformasi ini bukan hanya untuk kepentingan kampus, tetapi juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan taraf kehidupan sosial masyarakat Bangkalan serta memperkuat branding pendidikan di daerah ini.

Pendidikan tinggi terbaik sejatinya adalah pendidikan yang dikelola dengan nilai-nilai pesantren, meskipun fasilitas yang tersedia masih terbatas. Esensi dari pendidikan tinggi bukan terletak pada kemegahan kampus, biaya yang mahal, atau keberadaan di kota besar seperti Surabaya. Pendidikan tinggi adalah tentang kesadaran diri (self-awareness) terhadap pentingnya ilmu, komitmen dalam menuntut ilmu, serta keteguhan dalam menjaga nilai-nilai moral dan intelektual.

Institut Syaichona Mohammad Cholil memiliki peluang yang sama untuk mencetak lulusan sarjana yang berkualitas dan berprestasi. Oleh karena itu, mahasiswa harus tetap mempertahankan jiwa santri dalam perjalanan akademiknya. Mulai besok, kuliah harus dijalani dengan semangat baru, tampilan yang lebih profesional, dan motivasi yang lebih tinggi. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah mahasiswa institut, yang memiliki keyakinan kuat untuk berkembang dan menjadi unggul. Dengan motivasi yang tinggi, pengelolaan institut dan pencapaian prestasi akan menjadi lebih mudah, tentunya dengan bimbingan dan pertolongan Allah SWT.

Saya yakin bahwa Syaikhona Mohammad Kholil akan selalu memandang kita dan meridhoi perjuangan ini. Semoga langkah kita dalam membangun institut ini membawa keberkahan bagi kita semua.

Oleh: M. Rofi’i

 

Pos terkait