Rapat Perdana Rektor IAI Syaichona: Memperkuat Komitmen dan Visi untuk Kemajuan Perguruan Tinggi

iaisyaichona.ac.id – Selang beberapa hari setelah diterbitkannya SK kepengurusan baru periode 2025-2030, Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil melangsungkan rapat perdana di ruang rapat Gedung Kyai Abdullah yang diikuti oleh seluruh jajaran rektorat, pada Selasa (11/03/25). Rapat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan kebijakan guna meningkatkan kinerja organisasi serta memperkuat peran IAI Syaichona Mohammad Cholil dalam mendukung perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

Rapat dimulai sekitar pukul 10.00 dengan agenda yang meliputi: opening ceremony, sambutan, perkenalan tim manajerial baru, penyamaan visi dan persepsi, penandatanganan pakta integritas, pembagian deskripsi pekerjaan, penyampaian overview program kerja, sesi tanya jawab dan masukan, pengarahan ketua senat, serta ziarah bersama ke Maqbarah Syaikhona Muhammad Cholil. Dalam kesempatan ini, berbagai isu terkait manajerial, pengembangan program, serta peningkatan kualitas dibahas secara terbuka dan konstruktif.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan perdananya, Ibu Dr. Fera Andriani Djakfar Musthafa, Lc., M.Pd.I mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan amanah sebagai Rektor IAI Syaichona Mohammad Cholil. Untaian penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan kerja keras yang telah meletakkan fondasi kokoh bagi kemajuan institut juga disampaikan kepada para pendahulu dan pimpinan sebelumnya.

Ia juga menegaskan bahwa jabatan ini bukan hanya sebuah amanah, tetapi juga sebuah komitmen besar untuk membawa institusi ke arah yang lebih maju, inovatif, dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat, bangsa, dan dunia akademik.

Sebagai institusi pendidikan, penyerapan dan penanaman nilai-nilai kebaikan tentunya telah terjadi sejak berdirinya kampus ini. Namun, dengan tantangan eksternal yang semakin besar, proses internalisasi nilai-nilai tersebut perlu dikelola dengan lebih baik. Untuk itu, sebagai rektor baru, Dr. Fera mengajukan izin untuk melanjutkan pesan kebaikan dari periode sebelumnya yang terkandung dalam kata “ongguwen”. Ongguwen berasal dari bahasa Madura yang berarti sungguh-sungguh, yang mencerminkan dedikasi (pengabdian yang tulus), determinasi (tekad menghadapi tantangan), dan akuntabilitas (keinginan untuk menyelesaikan dengan baik hingga akhir).

Tak cukup sampai di situ, Ibu Rektor Dr. Fera juga menginterpretasikan nilai-nilai tersebut ke dalam istilah-istilah atau “values” dengan menggunakan campuran bahasa asing. Nilai-nilai tersebut adalah:

  1. Ruhul muraqabah (kesadaran jiwa dalam pengawasan). Maksudnya adalah, hendaknya setiap individu bekerja sebaik-baiknya seolah-olah selalu dalam pengawasan. Kita memang selalu berada dalam pengawasan Allah SWT, Rasulullah SAW., dan orang-orang shalih, termasuk dalam pengawasan Syaikhona Mohammad Kholil al-Bangkalani.
  2. Plan your work, and work your plan. Kita harus membuat perencanaan yang baik sejak dini, dan terus berkomitmen untuk mengeksekusi planning dengan sebaik-baiknya hingga tuntas.
  3. Work hard, and work smart. Maksudnya, siapapun kita, harus bekerja keras dan serius dalam melaksanakan Amanah. Namun, kerja keras saja tidak cukup jika tidak dilandasi kerja cerdas. Dengan kerja cerdas atau smart, akan terjadi efisiensi dalam waktu, tenaga, dan sumber daya.
  4. No distance, but keep the boundaries. Maksudnya, antar personal kita—baik di jajaran pimpinan, atasan, bawahan, mahasiswa, atau siapapun—semuanya tidak berjarak, harus ada kedekatan dan keakraban. Namun, sedekat apapun antar personal, tetap harus ada batasan etika, moral, dan aturan. Sedekat apapun, jangan sampai terjadi tumpang tindih kewenangan, dan itu harus berlandaskan pada aturan serta pedoman yang kredibel.
  5. Kerja sama dan sama kerja. Maksudnya, kita terus menerus bekerja sama, baik secara kolaboratif maupun kooperatif. Kolaboratif maksudnya bekerja untuk menghasilkan output yang sama, sementara kooperatif adalah saling bantu, tetapi masing-masing bekerja dalam bidangnya. Sama kerja, maksudnya setiap unsur harus ambil bagian dalam bekerja. Tidak ada yang hanya pasang nama dan tanda tangan semata. Minimal ikut berpikir dan berdoa. Dan itu adalah selemah-lemahnya “iman”.
  6. Fastabiqul khairaat. Maksudnya, mari berlomba-lomba dalam kebaikan, meraih prestasi, dan bersaing dengan sehat dalam kebaikan. Kami akan banyak memberikan reward, minimal berbentuk piagam penghargaan, bagi siapapun yang berprestasi dan berdedikasi tinggi.
  7. Service of excellence. Pelayanan yang prima. Maksudnya, mari kita budayakan untuk mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pengguna layanan dalam bekerja. Jadilah pribadi yang siaga, fast response, ramah, peka, dan peduli. Terbukti, inilah yang menunjang keberhasilan.

Itulah beberapa nilai yang insyaallah secara pribadi akan diterapkan oleh Ibu Rektor Dr. Fera. Sementara itu, secara manajerial, tentu saja akan menunggu keputusan musyawarah antara para pemangku kebijakan mengenai prinsip-prinsip yang akan diadopsi.

Selanjutnya, Ibu Rektor Dr. Fera mengajak kita semua untuk banyak berdoa kepada Allah agar diberikan bimbingan dan pertolongan-Nya dalam mengemban amanah ini. Periode 2025-2030 akan menjadi masa yang penuh tantangan, dengan berbagai persoalan seperti turunnya jumlah mahasiswa, dokumen yang belum lengkap, dan lain-lain. Dua angka terakhir dari periode ini mengingatkan saya pada Perang Diponegoro yang terjadi 200 tahun yang lalu, yakni pada tahun 1825-1830. Meskipun perang tersebut belum langsung mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan, semangat perjuangan dalam Perang Diponegoro tetap menjadi salah satu tonggak sejarah yang krusial dalam meraih kemenangan.

Kemudian, kepada jajaran struktur baru, saya ucapkan mari kita menjalankan amanah ini. Saya juga sampaikan: Ushikum wa nafsi bi taqwallaah… Saya mewasiatkan kepada Anda semua dan diri saya sendiri untuk terus meningkatkan ketaqwaan. Kesibukan manajerial bukanlah alasan untuk menurunkan iman, bahkan sebaliknya. Mari, bagi yang ahli dalam shalawat, terus tingkatkan; bagi yang ahli dalam Al-Qur’an, yang suka shalat, puasa, sedekah, semakin ditingkatkan. Saya mohon keikhlasan Anda semua untuk melaksanakan shalat dua rakaat khusus hajat, memohon pertolongan agar selalu diberikan petunjuk oleh Allah dalam melaksanakan tugas di institut ini. Jika tidak bisa setiap hari, setidaknya setiap hari kerja. Jika tidak bisa, setidaknya seminggu sekali. Jika keberatan, setidaknya sebulan sekali. Jika masih terasa berat, setidaknya setahun sekali. Kalau masih berat juga, setidaknya minimal satu kali saja selama menjabat.

Ketaqwaan dan keimanan Anda semua adalah urusan pribadi dan personal. Namun, keshalihan manajerial adalah tanggung jawab saya sebagai pimpinan. Dan keshalihan manajerial hanya bisa terbentuk dari insan-insan bertaqwa di dalam jajarannya. Tolong ringankan hisab saya kelak di hari akhir, dan saksikan bahwa saya telah mengajak Anda semua untuk melakukan hal ini.

Pada akhir sambutannya, Ibu Rektor juga mengajak kita semua untuk mewujudkan visi dan misi bersama guna mencapai tujuan, dengan strategi yang telah disusun. Selengkapnya, hal ini akan kita bahas pada sesi terpisah. Sambutan pun ditutup dengan sebuah pantun: “Ikan sepat ikan teri, Be a part of history. Jadilah bagian dari sejarah.”

Kegiatan rapat yang berlangsung dari pagi hingga sore hari diakhiri dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan ziarah ke Maqbarah Syaikhona Muhammad Kholil. Pembacaan tawassul dan tahlil dipimpin oleh Ketua Senat, KH. Mohammad Nasih Aschal.

Oleh: M. Rofi’i

Pos terkait