iaisyaichona.ac.id – Bangkalan, 28 April 2025. Rektor Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil (INSYA) Bangkalan, Dr. Fera Andriani Djakfar, menerima kunjungan audiensi dari Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PMII) pada Jum’at, 25 April 2025. Audiensi yang berlangsung di kantor Rektor INSYA ini membahas isu penting mengenai pencegahan pelecehan seksual di lingkungan kampus.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi KOPRI PMII yang diwakili oleh Mufidatul Ulum (Ketua Kopri PC PMII Bangkalan), Veny Ayunita (Sekretaris Kopri PC PMII Bangkalan) dan
Robiatul Adawiyah (Wakil Ketua 2 PC PMII Bangkalan) menyampaikan keprihatinan mereka terhadap fenomena kekerasan seksual di dunia pendidikan. Mereka juga meminta masukan dan tips dari Rektor INSYA terkait upaya-upaya konkret yang dilakukan kampus dalam melindungi mahasiswi dari potensi pelecehan.
Dr. Fera Andriani Djakfar, dalam dialog tersebut, menegaskan bahwa pencegahan kekerasan seksual harus menjadi komitmen bersama seluruh civitas akademika. Beliau kemudian membagikan beberapa formulasi penting yang telah diterapkan di INSYA, antara lain:
- Menanamkan Nilai-Nilai Pesantren: sesuai visi, INSYA menginternalisasikan nilai-nilai pesantren yang pastinya Islami, untuk membentuk karakter mahasiswa, sebagai filter awal mencegah berbagai kasus negatif, termasuk pelecehan seksual.
- Memperlakukan Perempuan sebagai Saudara: Para mahasiswa laki-laki diimbau untuk memperlakukan perempuan sebagaimana memperlakukan adik atau saudara sendiri, demi menjaga perspektif dan pola pikir yang sehat terhadap sesama.
- Pra-Satgas: INSYA telah merancang langkah preventif berupa pembentukan pra-satuan tugas (satgas) yang bertugas mendeteksi dan mencegah potensi kasus sebelum berkembang lebih jauh.
- Kemandirian Perempuan di Ranah Publik: Dr. Fera menekankan bahwa perempuan yang ingin berkiprah di ruang publik harus terlebih dahulu membangun ketahanan pribadi atau menjadi “sholihah linafsiha” — pribadi yang mampu menjaga diri. Ini menjadi tameng awal yang memperkuat perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Rektor INSYA berharap bahwa audiensi ini menjadi langkah konkret bagi KOPRI PMII untuk terus mengampanyekan budaya kampus yang aman, nyaman, dan beretika. “Isu perlindungan terhadap perempuan bukan hanya tugas satu pihak, melainkan gerakan bersama seluruh elemen kampus,” ujar Dr. Fera di akhir pertemuan.
Audiensi ini diakhiri dengan semangat kolaborasi antara INSYA dan KOPRI PMII untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan beradab untuk semua.