Dekan Fakultas Tarbiyah Wakili INSYA Bangkalan dalam Pelatihan Satgas Kekerasan di UTM

iaisyaichona.ac.id – Untuk mewujudkan perguruan tinggi yang bebas dari kekerasan, diperlukan upaya nyata dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Oleh karena itu, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan pelatihan bagi Tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, dengan tema “Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi.” Acara ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 Juli 2025, pukul 10.00–12.00 WIB, bertempat di Lantai 9, Gedung Rektorat Universitas Trunojoyo Madura.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen perguruan tinggi sebagai garda terdepan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan bebas dari kekerasan. Dengan demikian, perguruan tinggi diharapkan dapat menjalankan peran strategis dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini diikuti oleh Tim Internal Satgas Universitas Trunojoyo Madura, serta perwakilan Satgas PPKPT dari berbagai perguruan tinggi di Madura, antara lain: Tim Satgas Kekerasan Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil, Universitas Noor Huda Mustofa, Universitas Madura, Universitas Islam Madura Pamekasan, STKIP PGRI Sumenep, STKIP PGRI Bangkalan, STAI Darul Hikmah Bangkalan, STIT Al Ibrohimy Bangkalan, dan Politeknik Negeri Madura.

Tim Satgas Kekerasan dari Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil diwakili oleh Dr. Hj. Mutmainah, M.Si., M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah. Menurut Dr. Mutmainah, pelatihan ini sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat pengetahuan dan keterampilan Tim Satgas dalam menjalankan peran mereka sebagai garda terdepan dalam menciptakan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan.

Dalam sambutannya, Ketua Satgas UTM, Sumriyah, S.H., M.H., menyampaikan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, tercatat sebanyak 41 kasus kekerasan telah ditangani. Kasus-kasus tersebut mencakup kekerasan seksual, Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), KekerasanBerbasis Gender Online (KBGO), serta bullying, baik yang terjadi di dalam maupun di luar kampus. Tingginya angka ini menunjukkan pentingnya peningkatan pemahaman, kemudahan sistem pelaporan, serta dukungan lintas sektor.

Sementara itu, Wakil Rektor III UTM, Surokim, S.Sos., S.H., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi, serta penguatan literasi kesehatan mental dan pendidikan karakter bagi generasi Z. “Kampus harus menjadi ruang yang ramah dan adaptif terhadap perubahan,” tegasnya.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber nasional dari Komnas Perempuan, Dr. Devi Rahayu, yang menyampaikan materi tentang strategi dan implementasi pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif antar peserta.

Dalam sesi diskusi ini, peserta saling berbagi pengalaman dan praktik baik yang telah diterapkan di kampus masing-masing, serta membahas berbagai tantangan dan solusi atas persoalan kekerasan seksual. Diharapkan, kegiatan ini dapat membentuk komunitas belajar yang kuat dan solid dalam menghadapi isu-isu kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi.

Pos terkait