iaisyaichona.ac.id — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil (INSYA) Bangkalan menghadirkan inovasi olahan sukun sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Kompol Kecamatan Geger Bangkalan. Mereka mengembangkan produk keripik sukun dari bahan baku lokal yang sebelumnya kurang dimanfaatkan secara optimal (29/09/25).
Koordinator Desa KKN, Sultoni, menjelaskan bahwa buah sukun sangat melimpah di Desa Kompol namun selama ini hanya dikonsumsi pribadi oleh warga. “Kami memilih sukun karena hasil survei dan rekomendasi warga menunjukkan ketersediaannya sangat melimpah, tetapi belum diolah secara serius,” ujarnya.
Namun demikian, tantangan utama yang dihadapi adalah sifat musiman buah sukun, yang hanya berbuah dua kali dalam setahun. Hal ini menyebabkan keterbatasan pasokan dalam proses produksi berkelanjutan.
Untuk mengatasi hal tersebut, para mahasiswa melakukan edukasi kepada masyarakat dan strategi promosi agar keripik sukun tetap dikenal dan diminati sepanjang tahun. Selain itu, mereka juga memperkenalkan metode penyimpanan bahan baku serta menjajaki kemungkinan pengolahan lanjutan.
Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Qumaruzzaman, M.Pd, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah meningkatkan pendapatan masyarakat melalui produk yang bernilai tambah. “Kami ingin produk lokal ini tidak hanya menjadi alternatif sehat, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini bagian dari upaya diversifikasi pangan,” jelasnya.
Program ini melibatkan petani lokal sebagai pelaku utama produksi, serta tim pemasaran dan masyarakat desa untuk mendukung keberlanjutan usaha. Harapannya, keripik sukun dapat menjadi produk unggulan desa yang dikenal luas dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Keripik sukun ini bukan hanya camilan, tapi bagian dari upaya membangun ekonomi berbasis potensi lokal,” tutup salah satu mahasiswa, ESY.