Gelar Wisuda ke-14, Rektor INSYA Bangkalan Soroti Arah Baru dan Capaian Strategis Kampus

iaisyaichona.ac.id – Institut Agama Islam Syaichona Mohammad Cholil (INSYA) Bangkalan menggelar Wisuda Sarjana ke-14 yang berlangsung khidmat dan penuh kebanggaan. Namun, wisuda kali ini terasa sangat istimewa karena menjadi wisuda perdana setelah alih status dari sekolah tinggi menjadi institut. Momentum ini sekaligus menjadi penanda babak baru dalam sejarah perkembangan INSYA sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren yang kian diperhitungkan.

Dalam sambutannya, Rektor INSYA, Dr. Fera Andriani Djakfar Musthafa, Lc., M.Pd.I., menyoroti sejumlah capaian dan perkembangan strategis kampus dalam beberapa tahun terakhir.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini, alhamdulillah, kampus kita berhasil alih status dari sekolah tinggi menjadi institut. Ini bukan sekadar formalitas, melainkan bukti dari komitmen dan keseriusan INSYA dalam membangun manajemen kampus yang profesional dan berorientasi masa depan,” ujar Rektor.

Dari sisi sumber daya manusia (SDM), INSYA menunjukkan progres yang signifikan. Saat ini, tercatat 8 dosen telah menyandang gelar doktor, dan 4 dosen lainnya tengah menyelesaikan program doktoral mereka. Selain itu, jumlah dosen bersertifikat profesional juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

INSYA juga memperluas jejaring internasional melalui kerja sama dengan berbagai negara. Salah satunya adalah kehadiran duta pengajar (al-mab’uts) dari Mesir, yakni Nasreldin Mohamed Addelrazek Mohamed, yang didatangkan melalui kerja sama dengan Kementerian Agama RI.

Memasuki usia ke-18, INSYA tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui prinsip “Dari INSYA untuk Umat,” sejumlah lembaga strategis diluncurkan sebagai bentuk pengabdian kepada publik, di antaranya:

  • Markaz Tarjamah wat Tahrir (Prodi PBA): Layanan penerjemahan dokumen resmi dari dan ke Bahasa Arab.

  • Coaching Manajemen (Prodi MPI): Pendampingan administrasi dan tata kelola bagi pesantren dan madrasah.

  • Halal Center (Prodi Ekonomi Syari’ah): Membantu UMKM dalam proses sertifikasi halal produk.

  • Lembaga Bantuan Hukum (LBH) (Prodi Hukum Pidana Islam): Memberikan pendampingan hukum bagi korban ketidakadilan. LBH ini diperkuat oleh 7 alumni HPI yang telah menjadi advokat.

  • PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak): Kajian dan advokasi isu perempuan dan anak. Dalam waktu singkat sejak peluncurannya, PSGA telah menangani kasus pelecehan anak di dunia siber.

  • Satgas PPKPT (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi): Upaya preventif yang selaras dengan program pemerintah dan visi kampus berbasis nilai-nilai pesantren.

Dalam satu tahun terakhir, INSYA berhasil menambah satu gedung perkuliahan baru, yaitu Gedung C – Nyai Mutmainnah Aschal, yang difungsikan khusus untuk mahasiswa putri. Pembangunan ini menjadi simbol dedikasi kampus terhadap kenyamanan dan keberdayaan mahasiswi.

Untuk memperkuat jejaring akademik dan riset, INSYA aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, perbankan, pesantren, dan lembaga pemerintahan di dalam dan luar negeri, termasuk di Malaysia, Mesir, Yaman, dan Libya.

Sebagai pendukung dari visi internasionalisasi kampus, INSYA juga terus menggiatkan literasi bahasa internasional, khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Di akhir pidatonya, Rektor menyampaikan harapannya agar seluruh capaian ini menjadi pijakan kuat bagi INSYA menuju status sebagai kampus bertaraf internasional.

“Semua pencapaian ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menjadikan INSYA sebagai kampus yang unggul, berkelas dunia, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai pesantren. Ini bukan hal baru bagi Bangkalan. Di masa keemasan Syaichona Cholil, santri beliau berasal dari berbagai negeri seberang. Semoga sejarah itu kembali terulang, Aamiin…” tutupnya.

Pos terkait