IAI Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan Jalin Kerja Sama Strategis dengan KBRI Malaysia

iaisyaichona.ac.id — Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan resmi menjalin kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia. Penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung di Aula KBRI Kuala Lumpur pada Senin siang, 13 Oktober 2025, antara pimpinan dari 52 kampus se-Indonesia dan juga Bupati Gresik.

Rektor IAI Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan, Dr. Fera Andriani Djakfar, menghadiri dan menandatangani kerja sama ini secara langsung di KBRI. Dari pihak KBRI, surat perjanjian kerja sama ditandatangani langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Datuk Indera Hermono. Kerja sama tersebut mencakup penguatan bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta dukungan terhadap nasib dan masa depan anak-anak Indonesia di Malaysia.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Duta Besar Datuk Indera Hermono menyambut baik inisiatif perguruan tinggi Indonesia yang mengadakan program KKN di Malaysia, dan menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan Indonesia dengan KBRI dalam membangun masa depan anak-anak bangsa, khususnya putra-putri imigran Indonesia di Malaysia.

“Kehadiran perguruan tinggi Indonesia di Malaysia dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat migran, terutama dalam peningkatan kapasitas dan karakter generasi muda Indonesia di sini. Kami bisa menyediakan sarana pendidikan, tetapi siapa yang jadi gurunya? Anggaran tidak cukup untuk mendatangkan guru-guru bagi ribuan anak-anak imigran. Maka, kami sangat berterima kasih kepada kampus-kampus yang mengirim mahasiswa KKN ke Malaysia, sebagai relawan mengajar untuk anak-anak yang tidak bisa bersekolah di SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur),” ungkapnya.

Selain mengharap perhatian akademisi, Dubes RI juga mengharapkan perhatian pemerintah daerah, karena para pekerja migran ini mempunyai 3 fase; sebelum keberangkatan, selama bekerja, dan pasca bekerja. KBRI hanya mempunyai tanggung jawab selama mereka bekerja di Malaysia. Adapun segala persoalan sosial sebelum mereka berangkat dan setelah pulang nanti, mestinya menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk itu beliau sangat mengapresiasi Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, yang sudah bergerak untuk menangani problematika warganya yang menjadi imigran di Malaysia. Gus Yani, demikian Bupati muda itu biasa disapa, juga memberikan sambutan dalam acara di KBRI ini.

Setelah sesi penandatanganan, Dr. Fera Andriani Djakfar menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam memperluas jangkauan pengabdian kampus di tingkat internasional. “Kami berharap kerja sama ini menjadi jembatan bagi sivitas akademika IAI Syaichona Mohammad Cholil untuk berkontribusi secara internasional, khususnya dalam pemberdayaan dan pendidikan masyarakat Indonesia di Malaysia. Ini sesuai dengan salah satu poin dalam Visi Misi INSYA, yaitu berwawasan global,” ujarnya.

Kegiatan penandatanganan berlangsung khidmat dan diakhiri dengan sesi foto bersama. Acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara dunia akademik Indonesia dan perwakilan diplomatik di luar negeri. (FAD)

Pos terkait