Penyuluhan Hukum dan Budaya di Desa Banyubunih: Kolaborasi HPI dan LBH INSYA dengan LN Center Wujudkan Masyarakat Cerdas dan Berbudaya

iaisyaichona.ac.id – Sebagai bentuk pengabdian dan edukasi kepada masyarakat, Tim Lora Nasih Center (LN Center), LBH INSYA, serta mahasiswa Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI) Fakultas Hukum dan Syari’ah IAI Syaichona Mohammad Cholil berkolaborasi melaksanakan kegiatan Penyuluhan Hukum dan Budaya di Desa Banyubunih, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan pada Selasa, 11 November 2025.

Penyuluhan ini diselenggarakan sebagai respons atas masih rendahnya literasi hukum di tingkat desa, tingginya potensi kerentanan masyarakat terhadap persoalan hukum, serta mulai memudarnya perhatian generasi muda terhadap nilai-nilai budaya Madura. Melalui kolaborasi tiga lembaga ini, penyelenggara berharap dapat menghadirkan edukasi yang aplikatif sekaligus menguatkan identitas sosial-budaya masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kegiatan penyuluhan dipandu oleh mahasiswa HPI semester V, Shohibatur Rohim. Suasana khidmat dan antusias dari 98 peserta yang hadir tampak sejak awal acara yang berlangsung sejak pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur Lora Nasih Center, H. Miftah, S.Pd.I., yang menegaskan pentingnya menghadirkan edukasi hukum dan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter masyarakat. Ia juga mengapresiasi kolaborasi lintas lembaga sebagai langkah maju dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Materi pertama disampaikan oleh Marzuki, S.H., selaku Ketua LBH INSYA dengan tema “Menumbuhkan Kesadaran Hukum Masyarakat demi Terwujudnya Keadilan dan Ketertiban Sosial” serta sosialisasi mengenai Lembaga Bantuan Hukum INSYA. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa pemahaman hukum bukan hanya milik kaum berpendidikan tinggi, tetapi hak seluruh warga agar tidak mudah terjerat persoalan hukum dan dapat memperjuangkan keadilan secara benar.

Materi kedua dibawakan oleh Abdul Halim, S.Pd., selaku asisten RKH. Nasih Aschal, dengan tema “Melestarikan Warisan Budaya Madura di Era Modern dengan Pendidikan.” Ia menyoroti tantangan generasi muda Madura dalam mempertahankan identitas budaya di tengah arus globalisasi. Menurutnya, pendidikan merupakan kunci utama untuk menguatkan nilai-nilai tradisi Madura agar tetap relevan tanpa kehilangan esensinya.

Kegiatan ditutup dengan doa serta pesan moral yang disampaikan oleh Abusiri, S.Ag. Dengan antusiasme masyarakat Banyubunih yang tinggi, kegiatan penyuluhan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi peningkatan literasi hukum dan pelestarian budaya di tingkat desa. Kolaborasi HPI dan LBH INSYA dengan LN Center ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun masyarakat Madura yang lebih sadar hukum, berpendidikan, dan berbudaya.

Pos terkait